MENGAJAK KEPADA PERKARA YANG DI PERENTAH ALLAH DAN MENGHINDARKAN DARI PERKARA YANG DI LARANG OLEH ALLAH SUBHANAHUWATAALA.
Rabu, 23 Januari 2013
Engkau Akan Ditanya Berbagai Nikmat
Semoga kita dapat menjadi hamba yang bersyukur. Sungguh telah banyak nikmat yang telah Allah anugerahkan. Dan semua kelak akan ditanya, benarkah kita telah memanfaatkan nikmat tersebut dengan benar.
Allah Ta’ala berfirman,
ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ
“Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)” (QS. At Takatsur: 8).
Syaikh As Sa’di rahimahullah menerangkan,
Nikmat yang telah kalian peroleh di dunia, apakah benar kalian telah mensyukurinya, disalurkan untuk melakukan hak Allah dan tidak disalurkan untuk perbuatan maksiat? Jika kalian benar-benar bersyukur, maka kalian kelak akan mendapatkan nikmat yang lebih mulia dan lebih afdhol.
Atau kalian malah tertipu dengan nikmat tersebut? Malah kalian tidak mensyukurinya? Bahkan sungguh celaka, kalian malah memanfaatkan nikmat tersebut dalam kemaksiatan. Allah Ta’ala berfirman,
وَيَوْمَ يُعْرَضُ الَّذِينَ كَفَرُوا عَلَى النَّارِ أَذْهَبْتُمْ طَيِّبَاتِكُمْ فِي حَيَاتِكُمُ الدُّنْيَا وَاسْتَمْتَعْتُمْ بِهَا فَالْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ
“Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (kepada mereka dikatakan): “Kamu telah menghabiskan rezkimu yang baik dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya; maka pada hari ini kamu dibalasi dengan azab yang menghinakan” (QS. Al Ahqaf: 20). Demikian diterangkan dalam Taisir Al Karimir Rahman, hal. 933.
Di antara nikmat yang akan ditanyakan pada hamba di hari kiamat nanti adalah nikmat sehat. Dari Abu Hurairah, Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ أَوَّلَ مَا يُسْأَلُ عَنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَعْنِى الْعَبْدَ مِنَ النَّعِيمِ أَنْ يُقَالَ لَهُ أَلَمْ نُصِحَّ لَكَ جِسْمَكَ وَنُرْوِيكَ مِنَ الْمَاءِ الْبَارِدِ
“Sungguh nikmat yang akan ditanyakan pada hamba pertama kali pada hari kiamat kelak adalah dengan pertanyaan: “Bukankah Kami telah memberikan kesehatan pada badanmu dan telah memberikan padamu air yang menyegarkan?” (HR. Tirmidzi no. 3358. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Di manakah nikmat sehat kita salurkan? Apakah untuk berfoya-foya di dunia? Ataukah dimanfaatkan untuk ketaatan?
Dan kebanyakan orang itu lalai dari nikmat sehat tersebut. Dari Ibnu ‘Abbas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang” (HR. Bukhari no. 6412).
Nikmat sehat itulah yang dikatakan oleh Abu Darda’,
الصِّحَّةُ غِنى الجسد
“Sehat adalah ghina jasad (yaitu bentuk kecukupan yang ada pada badan kita)”. (Kitabusy Syukr, hal. 102. Dinukil dari Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 76).
Mengenai surat At Takatsur ayat 8, Ibnu ‘Abbas berkata,
النعيم : صحَّةُ الأبدان والأسماع والأبصار ، يسأَلُ الله العبادَ : فيما استعملوها ؟ وهو أعلمُ بذلك منهم ، وهو قوله تعالى : { إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً } .
“Yang namanya nikmat adalah badan, pendengaran dan penglihatan yang dalam keadaan sehat. Allah kelak akan menanyakan mengenai nikmat tersebut untuk apakah dimanfaatkan?” Allah yang pasti mengetahui hal itu. Karena Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً
“Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya” (QS. Al Isro’: 36). (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 77).
Wahab bin Munabbih berkata bahwa telah tertulis dalam hikmah keluarga Daud,
العافية المُلك الخفيُّ
“Sehat itu bagaikan kerajaan yang tersembunyi”. (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 76).
Ibnu Mas’ud berkata,
النعيمُ : الأمنُ والصحة
“Termasuk nikmat adalah rasa aman dan sehat” (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Katsir. Dinukil dari Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 77).
Intinya sungguh banyak nikmat yang Allah beri, bukan hanya nikmat sehat, namun sedikit yang mau merenungkannya. Padahal semua itu akan dipertanyakan kelak dan dimintai pertanggungjawaban. Allah Ta’ala berfirman,
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya” (QS. An Nahl: 18).
Bakr Al Mazini pernah berkata,
يا ابن آدم ، إنْ أردتَ أنْ تعلمَ قدرَ ما أنعمَ اللهُ عليك ، فغمِّضْ عينيك
“Wahai manusia, jika engkau ingin tahu kadar nikmat yang telah Allah peruntukkan bagimu, maka penjamkanlah matamu”
Dalam sebagian atsar disebutkan,
كم مِنْ نِعمَةٍ لله في عرقٍ ساكن
“Betapa banyak nikmat Allah yang terdapat dalam pembuluh darah kita” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 76).
Jarang yang mau merenungkan hal ini. Dikira nikmat hanyalah harta, uang dan duit. Padahal kesehatan –sungguh- adalah nikmat berharga yang patut disyukuri dan masih ada nikmat lainnya.
Sebagaimana keterangan dari Ibnu Rajab dalam Jaami’ul ‘Ulum (2: 82), bahkan nikmat itu ada dua macam, nikmat diniyyah (agama) dan nikmat duniawiyah. Keadaan selamat, terhindar dari bahaya, kesehatan dan rizki adalah nikmat duniawiyah. Sedangkan bersyukur dengan mengucapkan ‘alhamdulillah’, itu pun nikmat. Nikmat duniawiyah dan diniyyah sama-sama adalah nikmat dari Allah.
Kata Ibnu Rajab dan ini yang patut digarisbawahi,
لكن نعمة الله على عبده بهدايته لشكر نعمه بالحمد عليها أفضل من نعمه الدنيوية على عبده ، فإنَّ النعم الدنيوية إنْ لم يقترن بها الشُّكرُ
“Akan tetapi nikmat Allah pada hamba dengan memberi hidayah untuk bersyukur terhadap nikmat dengan mengucapkan ‘alhamdulillah’ lebih afdhol dari nikmat duniawiyah yang diberikan pada hamba. Karena nikmat duniawiyah, jika tidak dikaitkan dengan syukur, maka itu malah jadi musibah.”
Sebagaimana kata Ibnu Hazm,
كل نعمة لا تقرب من الله عز وجل، فهي بلية.
“Setiap nikmat yang tidak digunakan untuk mendekatkan diri pada Allah, itu hanyalah musibah.” (Jaami’ul Ulum wal Hikam, 2: 82)
Lalu perhatikan lagi perkataan Ibnu Rajab selanjutnya,
Jika Allah memberi taufik pada seorang hamba untuk bersyukur atas nikmat duniawiyah dengan mengucapkan ‘alhamdulillah’ atau dengan melakukan bentuk syukur lainnya, maka nikmat diniyyah ini sendiri adalah lebih baik dari nikmat duniawiyah tersebut dan nikmat diniyyah lebih dicintai di sisi Allah. Karena Allah sangat mencintai orang yang rajin menyanjung-Nya. Allah semakin ridho jika hamba diberi makan, lalu ia memuji Allah atas nikmat tersebut, begitu pula ketika ia minum dan ia pun memuji Allah. Dan pujian Allah terhadap nikmat dan bentuk pujian mereka atas nikmat lebih dicintai oleh Allah dari harta mereka sendiri (Lihat Jaami’ul Ulum wal Hikam, 2: 82-83).
Abul ‘Abbas Ibnu Taimiyah mengatakan,
وَأَنَّ الشُّكْرَ يَكُونُ بِالْقَلْبِ وَاللِّسَانِ وَالْجَوَارِحِ
“Syukur haruslah dijalani dengan mengakui nikmat dalam hati, dalam lisan dan menggunakan nikmat tersebut dalam anggota badan” (Majmu’ Al Fatawa, 11: 135).
Semoga kita menjadi hamba yang bersyukur.
وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ
“Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur” (QS. Ali Imron: 145).
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7).
Mudah-mudahan kita dapat menyalurkan segala nikmat dalam kebaikan, dengan mengakui dalam hati bahwa itu adalah nikmat dari Allah, menyebut ‘alhamdulillah’ dalam lisan, dan menyalurkan nikmat tersebut dalam ketaatan, bukan dalam maksiat.
Wallahu waliyyut taufiq was sadaad.
—
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Muslim.Or.Id
Jumaat, 18 Januari 2013
Siapakah ALLAH?
By Shahmuzir
Banyak ayat-ayat di dalam al-Quran telah memberitahu kita siapakah ALLAH dan bagaimanakah sifat-sifat ALLAH. Di dalam tulisan ini akan diterangkan secara ringkas siapakah ALLAH sebagaimana yang telah diceritakan sendiri oleh ALLAH di dalam al-Quran iaitu kitab suci yang diturunkan oleh ALLAH kepada Nabi Muhammad (semoga solawat dan salam ALLAH ke atasnya).
Berikut disenaraikan beberapa ayat yang biasa dibaca oleh orang-orang Islam beberapa kali dalam sehari. Ayat-ayat ini dibaca berulang-ulang kali supaya antara hikmahnya ialah orang-orang yang beragama Islam dan beriman dengan ALLAH faham dan menghayati dengan sungguh-sungguh akan siapakah ALLAH dan bagaimanakah sifat-sifatNYA.
Siapakah ALLAH dan Bagaimana Sifat-sifatNYA?
Surah pertama di dalam al-Quran iaitu surah al-Fatihah ada menceritakan siapakah ALLAH dan bagaimanakah sifat-sifatnya. Surah ini dibaca berulang-ulang kali oleh umat Islam ketika mengerjakan ibadat solat. Paling kurang 17 kali dalam satu hari. Lihat ayat 2-5 yang dari surah tersebut yang menceritakan siapakah ALLAH:
http://quran.com/1
Bagi menerangkan siapakah ALLAH dan sifat-sifatNYA, surah al-Ikhlas yang selalu dibaca oleh umat Islam juga menerangkannya dengan jelas dan ringkas. Surah ini selalu dibaca oleh umat Islam selepas selesai ibadah solat, sebelum tidur dan sebagai ibadah mengingati ALLAH pada pagi dan petang.
Orang-orang Makkah ketika berhadapan dengan Nabi Muhammad sallAllahu `alaihi wa sallam pernah bertanya kepada Baginda akan siapakah ALLAH? Lalu Nabi Muhammad sallAllahu `alaihi wa sallam telah menjawab sebagaimana yang telah disuruh oleh ALLAH dalam surah al-Ikhlas berikut:
http://quran.com/114
Dan satu lagi ayat yang biasa dibaca oleh umat Islam ialah ayat ke-255 dari surah ke-2, iaitu surah al-Baqarah. Ayat ini menerangkan siapakah ALLAH dan sifat-sifatNYA. Ia berbunyi dan bermaksud seperti berikut:
http://quran.com/2/255
Ayat tersebut selalu dibaca oleh umat Islam selepas mengerjakan ibadah solat, dijadikan bacaan pagi dan petang, dibaca sebelum tidur dan lain-lain keadaan.
Secara Ringkas Mengenai ALLAH & Sifat-sifatNYA
Walaupun banyak lagi ayat dalam al-Quran yang menerangkan siapakah sebenarnya ALLAH dan sifat-sifatNYA, namun secara ringkas dan jelas telah disebut di dalam ayat-ayat di atas sebagai panduan buat manusia. Secara ringkasnya:
ALLAH memiliki semua kebaikan/pujian.
ALLAH Tuhan sekalian alam.
ALLAH Maha Pemurah dan Maha Penyayang.
ALLAH Menguasai Hari Pembalasan iaitu Hari Akhirat.
ALLAH lah sahaja tuhan yang manusia sembah
ALLAH lah sahaja tempat semua meminta sebarang pertolongan.
ALLAH adalah Tuhan Yang Maha Esa/Tunggal.
ALLAH adalah tempat semua meminta sebarang permintaan/hajat.
ALLAH tidak beranak dan tidak diperanakkan.
ALLAH tidak serupa dengan sesiapa pun.
ALLAH adalah Tuhan yang disembah, tiada siapa pun layak disembah selain DIA.
ALLAH adalah Tuhan Yang Tetap hidup, Yang Kekal selama-lamanya mentadbirkan (sekalian makhlukNYA).
ALLAH tidak mengantuk dan tidak tidur.
ALLAH memiliki segala yang ada di langit dan yang ada di bumi.
ALLAH sahaja yang boleh memberikan pertolongan.
ALLAH mengetahui apa yang manusia zahirkan dan apa yang manusia sembunyikan.
ALLAH memberi pengetahuan kepada manusia mengikut apa yang dikehendakiNYA.
ALLAH berkuasa meliputi langit dan bumi.
ALLAH tidak menghadapi masalah dan kesusahan menjaga serta memelihara apa-apa meliputi langit dan bumi.
ALLAH adalah Tuhan Yang Maha Tinggi, lagi Maha Besar.
Lain-lain perincian mengenai siapakah ALLAH dan bagaimana sifat-sifatNYA, bolehlah merujuk kepada kitab al-Quran. Di sana banyak diterangkan mengenai hal yang penting tersebut.
Jangan Selewengkan Mengenai ALLAH dan Sifat-sifatNYA
Sejak Nabi Adam lagi, manusia telah diajar siapakah ALLAH dan sifat-sifatNYA. Dakwah agar mentauhidkan ALLAH, yakni meng-esa-kan ALLAH dan tiada yang lain layak disembah melainkan hanya ALLAH telah disampaikan dari generasi ke generasi melalui utusan-utusan yang telah dilantik oleh ALLAH Yang Maha Esa.
Namun, sepanjang tempoh itu telah ada manusia yang menyelewengkan mengenai ALLAH dan sifat-sifatNYA secara sengaja atau pun tidak sengaja. Mereka telah lari dan terpesong dari ajaran para nabi. Sebab itulah Nabi Muhammad sallAllahu `alaihi wa sallam sebagai utusan terakhir dari ALLAH diberi tugas yang sama kepada nabi-nabi sebelumnya, iaitu mengajak manusia agar mentauhidkan ALLAH. Hanya ALLAH lah Tuhan yang layak disembah.
Ada mesej khas buat golongan Nasrani dan Yahudi mengenai penyelewengan ini, antaranya disebut di dalam ayat ini:
http://quran.com/4/171
Buat masyarakat Makkah pula, berikut ini adalah antara mesej khas buat mereka yang telah menyelewengi ALLAH:
http://quran.com/6/100
Banyak lagi ayat-ayat al-Quran yang menerangkan kembali kepada golongan Nasrani, Yahudi, Musyrikin dan selainnya tentang siapakah ALLAH yang sebenarnya dan bagaimanakah sifat-sifatNYA. Kitab al-Quran yang diturunkan oleh ALLAH kepada Nabi Muhammad sallAllahu `alaihi wa sallam adalah sama misinya dengan nabi-nabi sebelum Baginda, iaitu mesej dan misi utamanya ialah mengajak manusia kembali menyembah ALLAH yang Maha Esa. Tiada sekutu bagiNYA.
لاَ اِلَهَ اِلاَّ الله
“Tiada Tuhan Yang Disembah Melainkan Hanya ALLAH”
Saya mengajak diri saya, tuan/puan yang sudah beragama Islam dan yang belum beragama Islam agar marilah kita sama-sama mengenali ALLAH, Tuhan yang telah menjadikan kita semua, DIA lah yang mengurus dan mentadbir seluruh alam. ALLAH adalah Tuhan Yang Maha Esa. DIA lah tempat kita semua mengadu dan meminta. DIA tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tiada sesiapa atau apa pun yang sama dan setara denganNYA.
Bagi mendedahkan diri kita kepada mesej-mesej benar dari ALLAH dan melanjutkan kefahaman kita mengenai seruan ALLAH, maka jemputlah baca dan belek al-Quran beserta memahami maksudnya. Jika melalui online, antara laman yang menyediakan kemudahan membaca al-Quran beserta makna dalam banyak bahasa ialah seperti berikut:
http://quran.com/ (sila klik)
Semoga kita semua diberi petunjuk oleh ALLAH ke jalan yang lurus sebagaimana orang-orang yang telah diberi nikmat kepada mereka, jalan yang DIA redhai. Bukannya jalan orang-orang ALLAH murkai dan sesat, amin…
ALLAH Lebih Mengetahui.
Baca juga:
Alhamdulillah, Mereka Sebut “ALLAH”
Layakkah Mereka Menggunakan Perkataan ALLAH?
Maksud Iman Kepada ALLAH
Syarat “La Ilaha Illa ALLAH”
Banyak ayat-ayat di dalam al-Quran telah memberitahu kita siapakah ALLAH dan bagaimanakah sifat-sifat ALLAH. Di dalam tulisan ini akan diterangkan secara ringkas siapakah ALLAH sebagaimana yang telah diceritakan sendiri oleh ALLAH di dalam al-Quran iaitu kitab suci yang diturunkan oleh ALLAH kepada Nabi Muhammad (semoga solawat dan salam ALLAH ke atasnya).
Berikut disenaraikan beberapa ayat yang biasa dibaca oleh orang-orang Islam beberapa kali dalam sehari. Ayat-ayat ini dibaca berulang-ulang kali supaya antara hikmahnya ialah orang-orang yang beragama Islam dan beriman dengan ALLAH faham dan menghayati dengan sungguh-sungguh akan siapakah ALLAH dan bagaimanakah sifat-sifatNYA.
Siapakah ALLAH dan Bagaimana Sifat-sifatNYA?
Surah pertama di dalam al-Quran iaitu surah al-Fatihah ada menceritakan siapakah ALLAH dan bagaimanakah sifat-sifatnya. Surah ini dibaca berulang-ulang kali oleh umat Islam ketika mengerjakan ibadat solat. Paling kurang 17 kali dalam satu hari. Lihat ayat 2-5 yang dari surah tersebut yang menceritakan siapakah ALLAH:
http://quran.com/1
Bagi menerangkan siapakah ALLAH dan sifat-sifatNYA, surah al-Ikhlas yang selalu dibaca oleh umat Islam juga menerangkannya dengan jelas dan ringkas. Surah ini selalu dibaca oleh umat Islam selepas selesai ibadah solat, sebelum tidur dan sebagai ibadah mengingati ALLAH pada pagi dan petang.
Orang-orang Makkah ketika berhadapan dengan Nabi Muhammad sallAllahu `alaihi wa sallam pernah bertanya kepada Baginda akan siapakah ALLAH? Lalu Nabi Muhammad sallAllahu `alaihi wa sallam telah menjawab sebagaimana yang telah disuruh oleh ALLAH dalam surah al-Ikhlas berikut:
http://quran.com/114
Dan satu lagi ayat yang biasa dibaca oleh umat Islam ialah ayat ke-255 dari surah ke-2, iaitu surah al-Baqarah. Ayat ini menerangkan siapakah ALLAH dan sifat-sifatNYA. Ia berbunyi dan bermaksud seperti berikut:
http://quran.com/2/255
Ayat tersebut selalu dibaca oleh umat Islam selepas mengerjakan ibadah solat, dijadikan bacaan pagi dan petang, dibaca sebelum tidur dan lain-lain keadaan.
Secara Ringkas Mengenai ALLAH & Sifat-sifatNYA
Walaupun banyak lagi ayat dalam al-Quran yang menerangkan siapakah sebenarnya ALLAH dan sifat-sifatNYA, namun secara ringkas dan jelas telah disebut di dalam ayat-ayat di atas sebagai panduan buat manusia. Secara ringkasnya:
ALLAH memiliki semua kebaikan/pujian.
ALLAH Tuhan sekalian alam.
ALLAH Maha Pemurah dan Maha Penyayang.
ALLAH Menguasai Hari Pembalasan iaitu Hari Akhirat.
ALLAH lah sahaja tuhan yang manusia sembah
ALLAH lah sahaja tempat semua meminta sebarang pertolongan.
ALLAH adalah Tuhan Yang Maha Esa/Tunggal.
ALLAH adalah tempat semua meminta sebarang permintaan/hajat.
ALLAH tidak beranak dan tidak diperanakkan.
ALLAH tidak serupa dengan sesiapa pun.
ALLAH adalah Tuhan yang disembah, tiada siapa pun layak disembah selain DIA.
ALLAH adalah Tuhan Yang Tetap hidup, Yang Kekal selama-lamanya mentadbirkan (sekalian makhlukNYA).
ALLAH tidak mengantuk dan tidak tidur.
ALLAH memiliki segala yang ada di langit dan yang ada di bumi.
ALLAH sahaja yang boleh memberikan pertolongan.
ALLAH mengetahui apa yang manusia zahirkan dan apa yang manusia sembunyikan.
ALLAH memberi pengetahuan kepada manusia mengikut apa yang dikehendakiNYA.
ALLAH berkuasa meliputi langit dan bumi.
ALLAH tidak menghadapi masalah dan kesusahan menjaga serta memelihara apa-apa meliputi langit dan bumi.
ALLAH adalah Tuhan Yang Maha Tinggi, lagi Maha Besar.
Lain-lain perincian mengenai siapakah ALLAH dan bagaimana sifat-sifatNYA, bolehlah merujuk kepada kitab al-Quran. Di sana banyak diterangkan mengenai hal yang penting tersebut.
Jangan Selewengkan Mengenai ALLAH dan Sifat-sifatNYA
Sejak Nabi Adam lagi, manusia telah diajar siapakah ALLAH dan sifat-sifatNYA. Dakwah agar mentauhidkan ALLAH, yakni meng-esa-kan ALLAH dan tiada yang lain layak disembah melainkan hanya ALLAH telah disampaikan dari generasi ke generasi melalui utusan-utusan yang telah dilantik oleh ALLAH Yang Maha Esa.
Namun, sepanjang tempoh itu telah ada manusia yang menyelewengkan mengenai ALLAH dan sifat-sifatNYA secara sengaja atau pun tidak sengaja. Mereka telah lari dan terpesong dari ajaran para nabi. Sebab itulah Nabi Muhammad sallAllahu `alaihi wa sallam sebagai utusan terakhir dari ALLAH diberi tugas yang sama kepada nabi-nabi sebelumnya, iaitu mengajak manusia agar mentauhidkan ALLAH. Hanya ALLAH lah Tuhan yang layak disembah.
Ada mesej khas buat golongan Nasrani dan Yahudi mengenai penyelewengan ini, antaranya disebut di dalam ayat ini:
http://quran.com/4/171
Buat masyarakat Makkah pula, berikut ini adalah antara mesej khas buat mereka yang telah menyelewengi ALLAH:
http://quran.com/6/100
Banyak lagi ayat-ayat al-Quran yang menerangkan kembali kepada golongan Nasrani, Yahudi, Musyrikin dan selainnya tentang siapakah ALLAH yang sebenarnya dan bagaimanakah sifat-sifatNYA. Kitab al-Quran yang diturunkan oleh ALLAH kepada Nabi Muhammad sallAllahu `alaihi wa sallam adalah sama misinya dengan nabi-nabi sebelum Baginda, iaitu mesej dan misi utamanya ialah mengajak manusia kembali menyembah ALLAH yang Maha Esa. Tiada sekutu bagiNYA.
لاَ اِلَهَ اِلاَّ الله
“Tiada Tuhan Yang Disembah Melainkan Hanya ALLAH”
Saya mengajak diri saya, tuan/puan yang sudah beragama Islam dan yang belum beragama Islam agar marilah kita sama-sama mengenali ALLAH, Tuhan yang telah menjadikan kita semua, DIA lah yang mengurus dan mentadbir seluruh alam. ALLAH adalah Tuhan Yang Maha Esa. DIA lah tempat kita semua mengadu dan meminta. DIA tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tiada sesiapa atau apa pun yang sama dan setara denganNYA.
Bagi mendedahkan diri kita kepada mesej-mesej benar dari ALLAH dan melanjutkan kefahaman kita mengenai seruan ALLAH, maka jemputlah baca dan belek al-Quran beserta memahami maksudnya. Jika melalui online, antara laman yang menyediakan kemudahan membaca al-Quran beserta makna dalam banyak bahasa ialah seperti berikut:
http://quran.com/ (sila klik)
Semoga kita semua diberi petunjuk oleh ALLAH ke jalan yang lurus sebagaimana orang-orang yang telah diberi nikmat kepada mereka, jalan yang DIA redhai. Bukannya jalan orang-orang ALLAH murkai dan sesat, amin…
ALLAH Lebih Mengetahui.
Baca juga:
Alhamdulillah, Mereka Sebut “ALLAH”
Layakkah Mereka Menggunakan Perkataan ALLAH?
Maksud Iman Kepada ALLAH
Syarat “La Ilaha Illa ALLAH”
MEMARTABATKAN SEJARAH DI NEGERI SEMBILAN
Surat Terbuka Kepada YB Dato’ Setiausaha Kerajaan Negeri, Negeri Sembilan
Posted on January 19, 2013 by anakrembau
Kepada
Yang Berhormat Dato’ Mat Ali bin Hasan
Setiausaha Kerajaan Negeri Sembilan
Pejabat Setiausaha Negeri Sembilan
Tkt 5, Blok A, Wisma Negeri
70503 Seremban
Negeri Sembilan Darul Khusus
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Yang Berhormat Dato’,
MEMARTABATKAN SEJARAH DI NEGERI SEMBILAN
Terlebih dahulu saya mendoakan semoga YB Dato’ berada di dalam keadaan sihat sejahtera dan sentiasa dirahmati ALLAH swt hendaknya.
Saya mohon maaf sekiranya surat ini mengganggu YB Dato’. Saya telah beberapa kali menghantar emel kepada YB Dato’ bagi mendapatkan penjelasan mengenai beberapa perkara. Agak malang saya tidak pernah menerima sebarang jawapan daripada pihak YB Dato’. Keadaan ini berbeza ketika YB Dato’ Norzam menjadi Setiausaha Kerajaan Negeri, saya menerima emel balasan beliau walaupun hanya sebaris ayat “Dalam perhatian pihak kami“. Begitu juga, mantan Ketua Setiusaha Negara, Tan Sri Sidek Hassan sempat membalas emel yang dihantar kepada beliau. Apa jua keadaan, saya beranggapan mungkin YB Dato’ terlalu sibuk sehingga tidak sempat membalas emel saya.
YB Dato’,
Tujuan saya menghantar surat ini adalah berkenaan Lembaga Muzium Negeri Sembilan. Saya sedia maklum bahawa YB Dato’ merupakan Pengerusi Ahli Lembaga Pengarah LMNS. Saya mempunyai beberapa persoalan yang hanya boleh dijawab oleh YB Dato’ selaku Pengerusi LMNS. Sejak LMNS ditubuhkan pada tahun 1993, berdasarkan Akta Muzium 1956, Pindaan 1992 yang berkuatkuasa 17hb Disember 1992, LMNS tidak menunjukkan sebarang peningkatan di dalam semua aspek sama ada aspek pemuziuman mahupun arkeologi. Semakin hari Muzium Negeri Sembilan semakin sunyi dan semakin jauh daripada pandangan mata pelancong ke Negeri Sembilan. Dimanakah silapnya? Adakah perkara-perkara di bawah merupakan faktor-faktor yang menyebabkan LMNS tidak begitu gah sebagaimana di awal penubuhannya?
1. Pengurusan Pentadbiran dan Pengurusan Kewangan
Sistem Pengurusan Kewangan LMNS yang tidak menepati pekeliling yang telah ditetapkan oleh Perbendaharaan Negara seperti pembayaran kontraktor. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman saya, LMNS sering lewat membuat pembayaran kepada kontraktor malah memotong jumlah yang perlu dibayar kepada kontraktor tanpa sebarang alasan. Adalah jelas bahawa pengurusan LMNS telah melanggar pekeliling Kementerian Kewangan iaitu Pekeliling Perbendaharaan Bil 8 Tahun 2009, “Peringatan Mengenai Pembayaran Bil dalam Tempoh 14 hari (Rujukan : BPKS/KK/BP(8.15)248-15 JD 20 () bertarikh 6hb Februari 2009) dan surat Pejabat Kewangan Negeri iaitu Pekeliling Perbendaharaan Bil 8 Tahun 2009 Pengurusan Pembayaran Di Bawah Arahan Perbendaharaan 59 (Rujukan : P.Kw.N/N.S. (349)600/2 Klt.3(8) bertarikh 16hb Oktober 2009). Apakah tindakan pihak YB Dato’ bagi mengatasi masalah tuntutan kontraktor yang menjadi duri bagi LMNS?
Saya ingin mengetahui bagaimana kaedah tuntutan yang dilakukan oleh pengurusan LMNS. Saya dapati terdapat salahlaku di dalam tuntutan elaun segelintir kakitangan muzium. Salahguna kuasa ini telah tersebar luas di kalangan kakitangan awam di Negeri Sembilan. Ia bukan satu rahsia bagi mana-mana pihak. Malah, ada desas desus bahawa pihak SPRM telah menjalankan siasatan terhadap salah seorang kakitangan LMNS atas dasar membuat tuntutan palsu ketika menerima pingat kebesaran sempena Hari Keputeraan Tuanku pada tahun 2011. Jika benar SPRM telah menjalankan siasatan terhadap pegawai berkenaan, apakah status kes tersebut? Adakah sebarang tindakan telah diambil? Adakah terdapat cubaan untuk menutup kes? Atau ada arahan agar tidak memberi kerjasama di dalam siasatan SPRM bagi memastikan rekod perkhidmatan pihak tertentu tidak tercemar?
2. Pengurusan Inventori Artifak
Sistem pengurusan dan inventori artifak lemah dan tidak tersusun. Keadaan ini menyebabkan pihak yang berminat untuk menyerahkan manuskrip ataupun bahan kepada LMNS tidak berani menyerahkannya. YB Dato’ boleh melihat perkara ini dengan jelas bagaimana LMNS menjaga artifak. Sebagai contoh, di Muzium Lama Diraja Seri Menanti terdapat mesin x-ray yang yang pertama di Tanah Melayu. Ia terbiar begitu sahaja tanpa penjagaan.
Saya pernah melihat bagaimana perjanjian asal yang ditandatangani oleh YTM Undang Luak Rembau, Dato’ Haji Sahil bersama-sama Lembaga Nan Dua Belas Luak Rembau disimpan tanpa pengawasan. Ia hanya diletak di dalam almari fail dan dilipat begitu sahaja tanpa penjagaan.
Isu inventori ini bertambah teruk apabila sistem penglupusan artifak tidak jelas. Banyak gambar-gambar bersejarah dan artifak telah dilupus tanpa pengawasan. Ketiadaan sistem penglupusan yang sistematik, pihak LMNS telah disaman RM180,000.00. Kes ini boleh dianggap sebagai satu pembaziran yang tidak sepatutnya berlaku. Adakah wang kerajaan perlu dibazirkan hanya disebabkan kecuaian seorang pentadbir sesebuah organisasi?
Kesemuanya berlaku disebabkan oleh tiada satu sistem. Bagaimana pihak LMNS memastikan keselamatan bahan pameran yang dipamerkan. Adakah tidak satu sistem kawalan keselamatan seperti sistem kamera litar tertutup (CCTV) dan sistem penggera. Saya benar-benar tidak faham bagaimana sebuah organisasi yang menyimpan bahan bersejarah tidak mempunyai sistem kawalan keselamatan.
Begitu juga dengan sistem penggera kebakaran. Berdasarkan pemerhatian saya, semua muzium di bawah penjagaan LMNS tidak mempunyai sistem penggera kebakaran. Adalah malang sekiranya berlaku kebakaran maka musnahlah semua bahan yang terdapat di dalam muzium.
Ketiadaan sistem inventori menyebabkan banyak artifak hilang dan terbiar. Lebih 10 tahun menjawat sebagai Pengarah, apakah tindakan yang diambil oleh Pengarah bagi memastikan tiada artifak yang hilang ataupun rosak.
Semalam kita telah dikejutkan dengan berita kehilangan buaya putih yang dipamerkan di Pameran Buaya di Muzium Diraja Seri Menanti. Pameran ini diadakan sempena Hari Keputeraan DYMM Yang DiPertuan Besar Negeri Sembilan. Berita kehilangan ini disiarkan oleh Berita Harian bertarikh 18hb Januari 2013. Lampiran 1
Saya masih tertanya-tanya kenapa LMNS tidak belajar daripada kesilapan sejak isu artifak milik Pendeta Za’ba disiarkan oleh Berita Minggu pada tahun 2011 yang lalu. Lampiran 2.
Kenapa sistem kamera litar tertutup yang dipasang di Muzium Diraja Seri Menanti tidak berfungsi? Adakah ia sebahagian daripada bahan pameran di Muzum Diraja Seri Menanti?
Saya tidak menyalahkan mana-mana kakitangan LMNS kerana arah tuju yang ingin dibawa oleh Pengarah LMNS tidak jelas dan sering berubah. Sebagai seorang Pengarah, beliau harus mempunyai visi dan misi untuk menyelamatkan artifak yang diserahkan kepada pihak LMNS. Adakah beliau beranggapan barangan tersebut bukan milik dia maka tidak perlu dijaga dengan baik dan sempurna.
Kini telah tiba masanya Pengarah LMNS bertanggungjawab penuh di atas setiap perkara yang berlaku di LMNS. Bukan sekadar menyalahkan kakitangan LMNS. Tanggungjawab ini juga harus dipikul bersama oleh ALP LMNS kerana tidak memastikan pengurusan LMNS dijalankan dengan teratur dan mengikut Standard Operating Procedure kerajaan persekutuan dan kerajaan negeri.
3. Pengurusan Aktiviti dan Promosi
Pengarah LMNS merupakan satu-satunya pengarah di Negeri Sembilan yang memegang jawatan Pengarah lebih 10 tahun. Mungkin keberadaan beliau terlalu lama sebagai Pengarah LMNS menyebabkan tiada idea-idea baru yang boleh memajukan LMNS. Ia boleh dilihat dengan jelas di dalam penganjuran Pesta Persukuan Adat Perpatih di mana saban tahun semakin kurang pengunjung yang menyaksikannya. Semakin hilang sengatnya. Seharusnya rombakan secara besar-besaran perlu dilakukan bagi membolehkan idea-idea baru dapat diimplementasikan. Adakah Pengarah LMNS merasakan beliau begitu selesa dengan kedudukan beliau sebagai Pengarah sehingga hilang kemampuan untuk menaiktaraf dan memajukan LMNS?
Tiada aktiviti pameran yang sepanjang tahun dirancang oleh Pengarah LMNS. Sepanjang tahun 2012, tiada pameran yang betul-betul dapat menarik pengunjung datang ke Muzium Negeri Sembilan. Ini boleh dilihat oleh sesiapapun dengan hanya berada di Istana Ampang Tinggi pada setiap hari Sabtu, Ahad, cuti umum ataupun cuti sekolah. Keadaan ini berbeza dengan mana-mana muzium di Malaysia di mana setiap muzium telah mempunyai perancangan aktiviti sepanjang tahun sama ada pameran, seminar dan bual bicara.
Tiada hasil kajian yang dipasarkan atau dikomersialkan. Saban tahun pada Pesta Persukuan Adat Perpatih, LMNS akan menerbitkan dan melancarkan buku mengenai sejarah dan adat Negeri Sembilan. Agak pelik, buku tersebut tidak dijual kepada orang ramai dengan alasan yang tidak jelas. Jika dijual, ia akan dijual dengan harga yang tidak munasabah. Tiada perancangan di dalam usaha untuk menerbit buku.
Tiada kaedah pendokumentasian yang terancang. Banyak persoalan-persoalan mengenai adat dan warisan Negeri Sembilan tidak dikendalikan dengan baik oleh LMNS. Sebagai contoh, isu salah faham seorang penceramah terkenal mengenai tanah pusaka dan tanah adat di Negeri Sembilan sehingga kini masih belum dijawab oleh mana-mana pihak di Negeri Sembilan. Apa yang berlaku, semuanya bertindak menggunakan emosi dan bercakap seolah-olah tidak ada yang lebih hebat daripada mereka. Apakah tindakan LMNS menjawap persoalan mengenai Adat Perpatih? Adakah cukup dengan membuat seminar dengan jemputan yang tertutup?
Pihak LMNS dan Kerajaan Negeri telah menganjurkan beberapa siri seminar tanah adat sejak dari tahun 1992 sehingga sekarang. Tidak kurang daripada 10 resolusi telah dihasilkan. Untuk pengetahuan YB Dato’, pada tahun 2011, LMNS telah menganjurkan bengkel tanah adat yang dihadiri oleh pembesar adat, wakil PTGNS, wakil Pejabat Daerah dan wakil-wakil jabatan kerajaan sebanyak 2 siri. Di dalam kedua-dua bengkel ini, beberapa resolusi telah dicadangkan di dalam usaha penambahbaikan pengurusan tanah adat di Negeri Sembilan untuk tindakan pihak YB Dato’. Saya pernah bertanya status resolusi ini ketika mesyuarat yang dipengerusikan oleh YB Dato’ Mohd Razi Kail. Pengarah memaklumkan bahawa resolusi tersebut telah dihantar kepada pihak YB Dato’. Oleh yang demikian, saya ingin mengetahui apakah usaha yang telah dilakukan atau tindakan yang telah diambil terhadap resolusi tersebut.
Tiada promosi yang agresif dan terancang di dalam aktiviti anjuran LMNS. Tidak dinafikan LMNS mempunyai laman sesawang dan Facebook. Sesiapa yang melihat pastikan akan tertanya-tanya apakah maklumat mengenai sejarah, adat atau warisan yang boleh dijadikan rujukan di dalam Facebook LMNS. Bandingkan dengan muzium-muzium lain seperti Muzium Negara, Muzium Terengganu dan Muzium Singapura di mana penuh dengan maklumat dan aktiviti-aktiviti yang dijalankan oleh mereka.
4. Berintegriti dan Bertanggungjawab
Isu integriti merupakan salah satu isu yang berlaku di dalam pengurusan LMNS. Ramai pihak yang tidak lagi mempercayai atau mengamanahkan LMNS untuk menjalankan tugasan. Masalah integriti bermula daripada penyerahan artifak, penjagaan artifak, pemuliharaan kawasan di mana sikap tidak jujur dan tidak telus ketika berurusan dengan orang ramai.
Kehilangan bahan pameran di dalam jagaan LMNS jelas menunjukkan bahawa tiada integriti dan sikap bertanggungjawab Pengarah LMNS dalam memastikan semua bahan pameran selamat. Sedikita sebanyak ia merosakkan nama baik LMNS, khususnya dan kerajaan negeri, umumnya.
YB Dato’,
Mungkin ada yang beranggapan saya mempunyai masalah peribadi dengan Pengarah LMNS. Terus terang saya katakan saya tidak mempunyai sebarang masalah peribadi. Saya tidak pernah memohon mana-mana tender atau projek di bawah LMNS. Apa yang saya lakukan adalah di atas dasar semangat saya mencintai adat dan warisan saya. Salah guna kuasa dan tiada intergriti menyebabkan adat dan warisan negeri saya musnah tanpa disedari. Saya berharap YB Dato’ tidak lupa teguran YAB Menteri Besar terhadap pengurusan LMNS terutamanya Pengarah LMNS ketika Perhimpunan Bulanan SUKNS bulan Mac 2012 yang lalu. Teguran YAB Menteri Besar disiarkan secara langsung oleh Negeri FM di mana ia didengari oleh rakyat Negeri Sembilan.
Sebagai jalan penyelesaian yang dihadapi oleh LMNS, saya mempunyai cadangan bagi tujuan penambahbaikan pengurusan LMNS iaitu :-
1. Pengstrukturan semula pengurusan Lembaga Muzium Negeri Sembilan.
Telah tiba masanya LMNS ditadbir oleh PTD (M48) sebagai Pengarah LMNS di mana beliau menguruskan pentadbiran dan kewangan LMNS. Manakala Pengarah sedia ada diletakkan sebagai Kurator Kanan (S44) yang bertanggungjawab di dalam bidang pemuziuman dan konservasi. Manakala Kurator (s41) diletakkan di bawah pentadbiran Kurator Kanan. Saya berharap YB Dato’ dapat meluangkan waktu untuk melawat semua muzium pada bila-bila masa tanpa memaklumkan kedatangan YB Dato’ terlebih dahulu. Lihat bagaimana keadaan setiap muzium. Lawatan YB Dato’ bukan ingin mencari salah sesiapa tetapi untuk mencari cara bagaimana penambahbaikan boleh dilakukan. Insya Allah, saya yakin dengan pengalaman YB Dato’, pengurusan LMNS akan bertambah baik.
2. Perkukuhkan Unit Adat Perpatih
Sebagai sebuah negeri yang mengamalkan Adat perpatih, Unit Adat Perpatih perlu diperkukuhkan. Unit ini perlu berdiri sendiri sama ada sebagai yayasan, lembaga atau diperbadankan seperti IKSEP, Yayasan Warisan Johor, PADAT dan ISMMA. Buat masa sekarang unit ini tidak boleh bertindak dengan bebas kerana ia terletak di bawah pengurusan LMNS. Adalah tidak wajar sebagai sebuah unit yang menumpukan kepada adat dan warisan diletakkan di bawah pentadbiran muzium. Ini menyebabkan pentadbiran LMNS menjadi kelam kabut kerana terlalu banyak perkara yang ingin dilakukan. LMNS harus menumpukan ‘core business’ sebagai muzium. Negeri Sembilan perlu mempunyai satu agensi yang menyeliakan tadbir adat dan warisan Negeri Sembilan bagi tujuan dokumentasi dan menjana ekonomi.
3. Wujudkan satu modul khas berkaitan Adat Perpatih.
Kerajaan negeri perlu mewujudkan satu modul khas untuk kakitangan awam di Negeri Sembilan terutamanya dari segi adat, budaya dan sistem pentadbiran tanah. Negeri Sembilan adalah unik jika dibandingkan dengan negeri-negeri lain kerana sistem pentadbiran adat dan pentadbiran negeri berjalan seiring. Modul ini boleh dibentangkan ketika kursus induksi umum pegawai dan kakitangan baru. Modul ini boleh memberi kefahaman asas kepada semua kakitangan awam di Negeri Sembilan terutamanya yang berkhidmat di daerah. Modul ini amat wajar kerana bukan semua kakitangan awam terutamanya PTD merupakan anak tempatan. Malah anak Negeri Sembilan ada yang tidak memahami sistem sosial masyarakat Negeri Sembilan. Modul ini bukanlah satu perkara yang mustahil kerana ia telah dilakukan oleh YTM Undang Luak Rembau, Dato’ Abdullah Dahan dan Dato’ Adnan Maah. Pada zaman pemerintahan YTM Dato’ Abdullah Dahan, semua pegawai sama ada Inggeris atau Melayu akan ditemuduga bagi mengetahui sejauhmanakah pemahaman mereka mengenai sistem sosial masyarakat Rembau pada ketika itu. Perkara ini juga berlaku ketika pemerintahan YTM Dato’ Adnan Maah, pegawai-pegawai yang baru berkhidmat di Rembau akan ditanya mengenai adat dan masyarakat di Rembau. Sekiranya ada yang tidak memahaminya YTM Undang Luak mengambil inisiatif memberi maklumat dan memastikan pegawai-pegawai tersebut benar-benar faham. Pemahaman mengenai Adat Perpatih dan sistem sosial masyarakat Negeri Sembilan akan membantu kakitangan awam di Negeri Sembilan beurusan dengan orang ramai terutamanya urusan tanah. Secara tidak langsung apa jua dasar kerajaan dapat disalurkan dengan baik dan teratur. Selaras dengan slogan “Rakyat Didahulukan, Pencapaian Diutamakan”.
4. Penambahbaikan Akta Muzium 1956 Pindaan 1992
Penubuhan Lembaga Muzium Negeri Sembilan adalah berdasarkan kepada Akta Muzium 1956 Pindaan 1992 berkuatkuasa 17hb Disember 1992. Akta ini terlalu ringkas dan tidak menyatakan apakah fungsi LMNS secara terperinci. Akta ini perlu diperbaharui dan satu enakmen atau akta baru berkaitan pemuliharaan perlu diwujudkan bagi memastikan warisan Negeri Sembilan dapat dipulihara dengan baik. Jika dibandingkan dengan Melaka, negeri yang berjiran dengan Negeri Sembilan mempunyai enakmen yang cukup jelas dan terperinci bagaimana penjagaan dan pemuliharaan warisan dan monumen yang terdapat di seluruh Melaka. Saya berharap YB Dato’ selaku Pengerusi ALP dapat mencadangkan atau menyediakan kertas cadangan agar satu akta atau enakmen baru boleh diwujudkan. Saya amat memahami untuk melaksanakan atau mewujudkan sesuatu akta mengambil masa yang lama dan perlu kajian terperinci. Apa jua keadaan, sekurang-kurangnya ada satu inisiatif kerajaan negeri memastikan warisan dan monumen Negeri Sembilan dijaga. Ini secara tidak langsung memberikan nilai tambah terhadap keunikan yang ada di Negeri Sembilan agar dapat menarik minat pelancong datang ke Negeri Sembilan. Ketiadaan enakmen pemuliharaan menjadikan LMNS bahan lelucon apabila Pengarah LMNS membicarakan mengenai usaha memulihara rumah lama dan monumen yang terdapat di Negeri Sembilan. Saya berharap YB Dato’ benar-benar serius di dalam usaha memastikan adat dan warisan kekal buat generasi yang datang.
5. Return of Investment
Di dalam pengurusan organisasi sama ada agensi kerajaan mahupun swasta, setiap aktiviti yang dirancang, perlu ada satu kajian mengenai Return of Investment dijalankan. Ia bertujuan memastikan objektif aktiviti tercapai di mana penganjuran bukan sekadar “melepaskan batuk di tangga”. Di samping itu, ia mengelakkan pembaziran dari segi tenaga kerja, kewangan dan masa. Oleh yang demikian, program atau aktiviti sepanjang tahun perlu disenaraikan. Setiap aktiviti perlu dikaji agar ia menepati dan selari dengan agenda kerajaan persekutuan dan negeri. Kegagalan menyediakan Return of Investment menyebabkan tiada satu mekanisma untuk menentukan keberkesanan program yang dianjurkan. LMNS seharusnya menyediakan apa perancangan yang hendak dilakukan sepanjang tahun 2013 agar tenaga kerja yang dioptimakan, kewangan tidak disalahgunakan dan promosi boleh dijalankan dengan terancang.
6. Promosi
Apabila program sepanjang tahun telah disediakan, promosi perlu dijalankan secara agresif bagi memastikan maklumat tersebar dengan luas. Promosi yang tidak sekata menyebabkan ada muzium yang tidak mendapatkan pendedahan. Bagi mengatasi masalah ini, LMNS perlu menyediakan seorang Pegawai Perhubungan Awam yang benar-benar mahir dan mengetahui setiap aktiviti yang dijalankan. Pegawai ini harus memahami sejarah dan adat budaya masyarakat di Negeri Sembilan di samping mempunyai hubungan baik dengan media perdana dan juga blogger. Beliau juga perlu memastikan apa jua aktiviti yang dijalankan oleh LMNS akan dipaparkan di dalam Facebook dan juga laman sesawang LMNS. Bagi memastikan keberkesanan kewujudan Pegawai Perhubungan Awam, individu yang dilantik perlulah seorang mempunyai latar belakang pendidikan yang baik, berpengetahuan, beretika, berhemah dan bukannya dilantik dari kalangan Pekerja Rendah Awam dan Pekerja Awam Rendah. Sebagai PRO, penampilan, budi bahasa dan integriti merupakan kunci kejayaan sesuatu agensi.
LMNS harus menggunakan semaksima yang mungkin media baru seperti facebook, laman sesawang, twitter, you tube, dvd dan lain-lain media sosial bagi mempromosikan aktiviti, institusi adat, institusi diraja, sejarah dan warisan masyarakat Negeri Sembilan. Secara tidak langsung, ia boleh merungkaikan salah faham masyarakat terhadap Adat Perpatih di Negeri Sembilan.
7. Penjanaan Ekonomi
Selaras dengan penyediaan Return of Investment, apa jua aktiviti yang dijalankan boleh menjana ekonomi kepada Kerajaan Negeri sama ada pelancong, penyelidikan dan pelaburan syarikat luar. Penganjuran aktiviti yang bermutu tinggi menarik minat orang luar datang ke Negeri Sembilan. Oleh yang demikian, setiap kajian yang dijalankan oleh LMNS perlu dikomersialkan walaupun hanya buku poket setebal 20 muka surat.
YB Dato’,
Sekali lagi saya memohon kemaafan sekiranya surat ini mengambil masa kesibukan YB Dato’. Saya ingin tegaskan sekelian kalinya, saya tidak mempunyai sebarang masalah peribadi dengan Pengarah LMNS. Apa yang saya lakukan hanyalah kerana sayang saya, cinta saya dan minat saya di dalam usaha memastikan adat dan warisan saya kekal untuk tatapan anak cucu saya. Saya tidak pernah kecewa apabila nama saya diketepikan oleh Pengarah LMNS di dalam apa jua aktiviti anjuran LMNS. Tindakan kebudak-budakan Pengarah menganggap sesiapa yang keluar minum dengan saya sebagai penentang dan talibarut membocorkan rahsia LMNS. Sehinggakan kedatangan saya ke LMNS amat dicurigai. Paling melucukan mana-mana kakitangan LMNS yang ingin menjalankan kajian dan saya merupakan sumber primer, kajian tersebut akan ditolak tanpa sebarang alasan. Saya ingin ulangi bahawa saya tidak pernah mengambil kesempatan untuk mencari salah sesiapa di dalam LMNS. Kedatangan saya ke LMNS sekadar untuk berbincang dan bertukar pandangan dengan rakan-rakan apabila saya mendapat maklumat baru mengenai sejarah Negeri Sembilan. Manakala permalasahan LMNS yang saya nyatakan hanyalah isu-isu pokok yang telah sedia maklum berdasarkan pemerhatian dan pengalaman saya di samping perbincangan bersama rakan-rakan saya yang pernah terlibat dengan LMNS. Saya telah melibatkan diri saya dengan LMNS sejak Pesta Persukuan Adat Perpatih yang pertama maka saya memahami dan mengetahui apa jua isu yang berlaku di LMNS. Pengarah LMNS begitu fobia dengan nama saya sehinggakan beliau tidak mahu mendengar nama saya disebut di hadapan beliau.
Persoalan yang saya kemukakan merupakan persoalan-persoalan yang pernah saya kemukakan kepada Pengarah LMNS. Malangnya, beliau seorang yang ego dan tiada pendirian. Apa jua perlaksanaan tidak sama apa yang dibincangkan. Saya telah beberapa kali menawarkan untuk mengadakan perbincangan secara terbuka. Pelawaan saya dipandang sepi di mana Pengarah LMNS menganggap saya tidak mempunyai apa-apa sama ada dari segi jawatan dan nama. Bagi saya, ia tidak menjejaskan fokus saya. Rangkaian maklumat saya melangkaui sehingga Belanda, Indonesia, United Kingdom, Australia, Singapura dan beberapa buah negara lain. Semuanya saya lakukan dengan usaha saya tanpa memohon mana-mana agensi kerajaan. Saya amat beruntung kerana mempunyai rakan-rakan yang sentiasa membantu saya di dalam usaha mengumpul bahan-bahan sejarah berkaitan Negeri Sembilan. Malah tahun 2012, saya telah menerima beberapa jemputan untuk membentangkan kertas kerja di dalam seminar anjuran beberapa IPTA.
Apa jua keadaan, saya sentiasa mendokong setiap aktiviti yang dijalankan oleh LMNS. Saya akan mempromosikan setiap aktiviti yang dijalankan oleh LMNS walaupun dengan hanya dimaklumkan secara lisan. Ia adalah menjadi tanggungjawab saya memastikan aktiviti yang berkaitan sejarah, warisan dan adat tempat kelahiran perlu ditonjolkan walaupun tanpa diminta.
YB Dato’,
Isu integriti bukanlah satu isu yang kecil. Ucapan awal tahun 2013, YAB Perdana Menteri menyentuh mengenai integriti. Ketua Setiausaha Negara, Dato’ Sri Dr. Ali Hamsa juga turut menekankan isu integriti di kalangan kakitangan awam. Malah, di dalam Perhimpunan Bulanan SUKNS yang pertama 2013, YAB Menteri Besar amat serius dengan isu integriti. Kakitangan awam merupakan ‘front liner’ kepada kerajaan. Apabila ‘front liner’ tidak mampu menunjukkan contoh yang baik, orang ramai akan melihat keburukan kerajaan secara keseluruhan. Jangan biarkan masalah integriti ini menghantui kerajaan yang sedia ada. Harus diingat, kebiadapan, keegoan, kesombongan dan meninggi diri merupakan penentu arah tuju pucuk pimpinan pasa masa yang akan datang. Orang ramai tidak dapat membezakan apa yang dikatakan “penggubal dasar” dan pelaksana dasar”. Apa sahaja kesilapan yang dilakukan oleh pelaksana dasar, penggubal dasar akan menerima habuannya. Kesilapan yang dilakukan oleh pelaksana dasar akan menyebabkan penggubal dasar menerima hukuman apabila tiba masanya. Janganlah hanya disebabkan agensi kerajaan tidak berintegriti, kita akan berputih mata tanpa menyedari kita telah hilang sesuatu.
Akhir sekali, saya mengucapkan ribuan terima kasih di atas kesudian YB Dato’ membaca surat saya. Saya bersedia untuk berbincang dengan pihak YB Dato’ atau mana-mana pihak demi untuk memartabatkan dan meningkatkan nilai warisan dan sejarah Negeri Sembilan.
Kerjasama YB Dato’ amat saya hargai.
Sekian, terima kasih.
Yang benar,
Posted on January 19, 2013 by anakrembau
Kepada
Yang Berhormat Dato’ Mat Ali bin Hasan
Setiausaha Kerajaan Negeri Sembilan
Pejabat Setiausaha Negeri Sembilan
Tkt 5, Blok A, Wisma Negeri
70503 Seremban
Negeri Sembilan Darul Khusus
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Yang Berhormat Dato’,
MEMARTABATKAN SEJARAH DI NEGERI SEMBILAN
Terlebih dahulu saya mendoakan semoga YB Dato’ berada di dalam keadaan sihat sejahtera dan sentiasa dirahmati ALLAH swt hendaknya.
Saya mohon maaf sekiranya surat ini mengganggu YB Dato’. Saya telah beberapa kali menghantar emel kepada YB Dato’ bagi mendapatkan penjelasan mengenai beberapa perkara. Agak malang saya tidak pernah menerima sebarang jawapan daripada pihak YB Dato’. Keadaan ini berbeza ketika YB Dato’ Norzam menjadi Setiausaha Kerajaan Negeri, saya menerima emel balasan beliau walaupun hanya sebaris ayat “Dalam perhatian pihak kami“. Begitu juga, mantan Ketua Setiusaha Negara, Tan Sri Sidek Hassan sempat membalas emel yang dihantar kepada beliau. Apa jua keadaan, saya beranggapan mungkin YB Dato’ terlalu sibuk sehingga tidak sempat membalas emel saya.
YB Dato’,
Tujuan saya menghantar surat ini adalah berkenaan Lembaga Muzium Negeri Sembilan. Saya sedia maklum bahawa YB Dato’ merupakan Pengerusi Ahli Lembaga Pengarah LMNS. Saya mempunyai beberapa persoalan yang hanya boleh dijawab oleh YB Dato’ selaku Pengerusi LMNS. Sejak LMNS ditubuhkan pada tahun 1993, berdasarkan Akta Muzium 1956, Pindaan 1992 yang berkuatkuasa 17hb Disember 1992, LMNS tidak menunjukkan sebarang peningkatan di dalam semua aspek sama ada aspek pemuziuman mahupun arkeologi. Semakin hari Muzium Negeri Sembilan semakin sunyi dan semakin jauh daripada pandangan mata pelancong ke Negeri Sembilan. Dimanakah silapnya? Adakah perkara-perkara di bawah merupakan faktor-faktor yang menyebabkan LMNS tidak begitu gah sebagaimana di awal penubuhannya?
1. Pengurusan Pentadbiran dan Pengurusan Kewangan
Sistem Pengurusan Kewangan LMNS yang tidak menepati pekeliling yang telah ditetapkan oleh Perbendaharaan Negara seperti pembayaran kontraktor. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman saya, LMNS sering lewat membuat pembayaran kepada kontraktor malah memotong jumlah yang perlu dibayar kepada kontraktor tanpa sebarang alasan. Adalah jelas bahawa pengurusan LMNS telah melanggar pekeliling Kementerian Kewangan iaitu Pekeliling Perbendaharaan Bil 8 Tahun 2009, “Peringatan Mengenai Pembayaran Bil dalam Tempoh 14 hari (Rujukan : BPKS/KK/BP(8.15)248-15 JD 20 () bertarikh 6hb Februari 2009) dan surat Pejabat Kewangan Negeri iaitu Pekeliling Perbendaharaan Bil 8 Tahun 2009 Pengurusan Pembayaran Di Bawah Arahan Perbendaharaan 59 (Rujukan : P.Kw.N/N.S. (349)600/2 Klt.3(8) bertarikh 16hb Oktober 2009). Apakah tindakan pihak YB Dato’ bagi mengatasi masalah tuntutan kontraktor yang menjadi duri bagi LMNS?
Saya ingin mengetahui bagaimana kaedah tuntutan yang dilakukan oleh pengurusan LMNS. Saya dapati terdapat salahlaku di dalam tuntutan elaun segelintir kakitangan muzium. Salahguna kuasa ini telah tersebar luas di kalangan kakitangan awam di Negeri Sembilan. Ia bukan satu rahsia bagi mana-mana pihak. Malah, ada desas desus bahawa pihak SPRM telah menjalankan siasatan terhadap salah seorang kakitangan LMNS atas dasar membuat tuntutan palsu ketika menerima pingat kebesaran sempena Hari Keputeraan Tuanku pada tahun 2011. Jika benar SPRM telah menjalankan siasatan terhadap pegawai berkenaan, apakah status kes tersebut? Adakah sebarang tindakan telah diambil? Adakah terdapat cubaan untuk menutup kes? Atau ada arahan agar tidak memberi kerjasama di dalam siasatan SPRM bagi memastikan rekod perkhidmatan pihak tertentu tidak tercemar?
2. Pengurusan Inventori Artifak
Sistem pengurusan dan inventori artifak lemah dan tidak tersusun. Keadaan ini menyebabkan pihak yang berminat untuk menyerahkan manuskrip ataupun bahan kepada LMNS tidak berani menyerahkannya. YB Dato’ boleh melihat perkara ini dengan jelas bagaimana LMNS menjaga artifak. Sebagai contoh, di Muzium Lama Diraja Seri Menanti terdapat mesin x-ray yang yang pertama di Tanah Melayu. Ia terbiar begitu sahaja tanpa penjagaan.
Saya pernah melihat bagaimana perjanjian asal yang ditandatangani oleh YTM Undang Luak Rembau, Dato’ Haji Sahil bersama-sama Lembaga Nan Dua Belas Luak Rembau disimpan tanpa pengawasan. Ia hanya diletak di dalam almari fail dan dilipat begitu sahaja tanpa penjagaan.
Isu inventori ini bertambah teruk apabila sistem penglupusan artifak tidak jelas. Banyak gambar-gambar bersejarah dan artifak telah dilupus tanpa pengawasan. Ketiadaan sistem penglupusan yang sistematik, pihak LMNS telah disaman RM180,000.00. Kes ini boleh dianggap sebagai satu pembaziran yang tidak sepatutnya berlaku. Adakah wang kerajaan perlu dibazirkan hanya disebabkan kecuaian seorang pentadbir sesebuah organisasi?
Kesemuanya berlaku disebabkan oleh tiada satu sistem. Bagaimana pihak LMNS memastikan keselamatan bahan pameran yang dipamerkan. Adakah tidak satu sistem kawalan keselamatan seperti sistem kamera litar tertutup (CCTV) dan sistem penggera. Saya benar-benar tidak faham bagaimana sebuah organisasi yang menyimpan bahan bersejarah tidak mempunyai sistem kawalan keselamatan.
Begitu juga dengan sistem penggera kebakaran. Berdasarkan pemerhatian saya, semua muzium di bawah penjagaan LMNS tidak mempunyai sistem penggera kebakaran. Adalah malang sekiranya berlaku kebakaran maka musnahlah semua bahan yang terdapat di dalam muzium.
Ketiadaan sistem inventori menyebabkan banyak artifak hilang dan terbiar. Lebih 10 tahun menjawat sebagai Pengarah, apakah tindakan yang diambil oleh Pengarah bagi memastikan tiada artifak yang hilang ataupun rosak.
Semalam kita telah dikejutkan dengan berita kehilangan buaya putih yang dipamerkan di Pameran Buaya di Muzium Diraja Seri Menanti. Pameran ini diadakan sempena Hari Keputeraan DYMM Yang DiPertuan Besar Negeri Sembilan. Berita kehilangan ini disiarkan oleh Berita Harian bertarikh 18hb Januari 2013. Lampiran 1
Saya masih tertanya-tanya kenapa LMNS tidak belajar daripada kesilapan sejak isu artifak milik Pendeta Za’ba disiarkan oleh Berita Minggu pada tahun 2011 yang lalu. Lampiran 2.
Kenapa sistem kamera litar tertutup yang dipasang di Muzium Diraja Seri Menanti tidak berfungsi? Adakah ia sebahagian daripada bahan pameran di Muzum Diraja Seri Menanti?
Saya tidak menyalahkan mana-mana kakitangan LMNS kerana arah tuju yang ingin dibawa oleh Pengarah LMNS tidak jelas dan sering berubah. Sebagai seorang Pengarah, beliau harus mempunyai visi dan misi untuk menyelamatkan artifak yang diserahkan kepada pihak LMNS. Adakah beliau beranggapan barangan tersebut bukan milik dia maka tidak perlu dijaga dengan baik dan sempurna.
Kini telah tiba masanya Pengarah LMNS bertanggungjawab penuh di atas setiap perkara yang berlaku di LMNS. Bukan sekadar menyalahkan kakitangan LMNS. Tanggungjawab ini juga harus dipikul bersama oleh ALP LMNS kerana tidak memastikan pengurusan LMNS dijalankan dengan teratur dan mengikut Standard Operating Procedure kerajaan persekutuan dan kerajaan negeri.
3. Pengurusan Aktiviti dan Promosi
Pengarah LMNS merupakan satu-satunya pengarah di Negeri Sembilan yang memegang jawatan Pengarah lebih 10 tahun. Mungkin keberadaan beliau terlalu lama sebagai Pengarah LMNS menyebabkan tiada idea-idea baru yang boleh memajukan LMNS. Ia boleh dilihat dengan jelas di dalam penganjuran Pesta Persukuan Adat Perpatih di mana saban tahun semakin kurang pengunjung yang menyaksikannya. Semakin hilang sengatnya. Seharusnya rombakan secara besar-besaran perlu dilakukan bagi membolehkan idea-idea baru dapat diimplementasikan. Adakah Pengarah LMNS merasakan beliau begitu selesa dengan kedudukan beliau sebagai Pengarah sehingga hilang kemampuan untuk menaiktaraf dan memajukan LMNS?
Tiada aktiviti pameran yang sepanjang tahun dirancang oleh Pengarah LMNS. Sepanjang tahun 2012, tiada pameran yang betul-betul dapat menarik pengunjung datang ke Muzium Negeri Sembilan. Ini boleh dilihat oleh sesiapapun dengan hanya berada di Istana Ampang Tinggi pada setiap hari Sabtu, Ahad, cuti umum ataupun cuti sekolah. Keadaan ini berbeza dengan mana-mana muzium di Malaysia di mana setiap muzium telah mempunyai perancangan aktiviti sepanjang tahun sama ada pameran, seminar dan bual bicara.
Tiada hasil kajian yang dipasarkan atau dikomersialkan. Saban tahun pada Pesta Persukuan Adat Perpatih, LMNS akan menerbitkan dan melancarkan buku mengenai sejarah dan adat Negeri Sembilan. Agak pelik, buku tersebut tidak dijual kepada orang ramai dengan alasan yang tidak jelas. Jika dijual, ia akan dijual dengan harga yang tidak munasabah. Tiada perancangan di dalam usaha untuk menerbit buku.
Tiada kaedah pendokumentasian yang terancang. Banyak persoalan-persoalan mengenai adat dan warisan Negeri Sembilan tidak dikendalikan dengan baik oleh LMNS. Sebagai contoh, isu salah faham seorang penceramah terkenal mengenai tanah pusaka dan tanah adat di Negeri Sembilan sehingga kini masih belum dijawab oleh mana-mana pihak di Negeri Sembilan. Apa yang berlaku, semuanya bertindak menggunakan emosi dan bercakap seolah-olah tidak ada yang lebih hebat daripada mereka. Apakah tindakan LMNS menjawap persoalan mengenai Adat Perpatih? Adakah cukup dengan membuat seminar dengan jemputan yang tertutup?
Pihak LMNS dan Kerajaan Negeri telah menganjurkan beberapa siri seminar tanah adat sejak dari tahun 1992 sehingga sekarang. Tidak kurang daripada 10 resolusi telah dihasilkan. Untuk pengetahuan YB Dato’, pada tahun 2011, LMNS telah menganjurkan bengkel tanah adat yang dihadiri oleh pembesar adat, wakil PTGNS, wakil Pejabat Daerah dan wakil-wakil jabatan kerajaan sebanyak 2 siri. Di dalam kedua-dua bengkel ini, beberapa resolusi telah dicadangkan di dalam usaha penambahbaikan pengurusan tanah adat di Negeri Sembilan untuk tindakan pihak YB Dato’. Saya pernah bertanya status resolusi ini ketika mesyuarat yang dipengerusikan oleh YB Dato’ Mohd Razi Kail. Pengarah memaklumkan bahawa resolusi tersebut telah dihantar kepada pihak YB Dato’. Oleh yang demikian, saya ingin mengetahui apakah usaha yang telah dilakukan atau tindakan yang telah diambil terhadap resolusi tersebut.
Tiada promosi yang agresif dan terancang di dalam aktiviti anjuran LMNS. Tidak dinafikan LMNS mempunyai laman sesawang dan Facebook. Sesiapa yang melihat pastikan akan tertanya-tanya apakah maklumat mengenai sejarah, adat atau warisan yang boleh dijadikan rujukan di dalam Facebook LMNS. Bandingkan dengan muzium-muzium lain seperti Muzium Negara, Muzium Terengganu dan Muzium Singapura di mana penuh dengan maklumat dan aktiviti-aktiviti yang dijalankan oleh mereka.
4. Berintegriti dan Bertanggungjawab
Isu integriti merupakan salah satu isu yang berlaku di dalam pengurusan LMNS. Ramai pihak yang tidak lagi mempercayai atau mengamanahkan LMNS untuk menjalankan tugasan. Masalah integriti bermula daripada penyerahan artifak, penjagaan artifak, pemuliharaan kawasan di mana sikap tidak jujur dan tidak telus ketika berurusan dengan orang ramai.
Kehilangan bahan pameran di dalam jagaan LMNS jelas menunjukkan bahawa tiada integriti dan sikap bertanggungjawab Pengarah LMNS dalam memastikan semua bahan pameran selamat. Sedikita sebanyak ia merosakkan nama baik LMNS, khususnya dan kerajaan negeri, umumnya.
YB Dato’,
Mungkin ada yang beranggapan saya mempunyai masalah peribadi dengan Pengarah LMNS. Terus terang saya katakan saya tidak mempunyai sebarang masalah peribadi. Saya tidak pernah memohon mana-mana tender atau projek di bawah LMNS. Apa yang saya lakukan adalah di atas dasar semangat saya mencintai adat dan warisan saya. Salah guna kuasa dan tiada intergriti menyebabkan adat dan warisan negeri saya musnah tanpa disedari. Saya berharap YB Dato’ tidak lupa teguran YAB Menteri Besar terhadap pengurusan LMNS terutamanya Pengarah LMNS ketika Perhimpunan Bulanan SUKNS bulan Mac 2012 yang lalu. Teguran YAB Menteri Besar disiarkan secara langsung oleh Negeri FM di mana ia didengari oleh rakyat Negeri Sembilan.
Sebagai jalan penyelesaian yang dihadapi oleh LMNS, saya mempunyai cadangan bagi tujuan penambahbaikan pengurusan LMNS iaitu :-
1. Pengstrukturan semula pengurusan Lembaga Muzium Negeri Sembilan.
Telah tiba masanya LMNS ditadbir oleh PTD (M48) sebagai Pengarah LMNS di mana beliau menguruskan pentadbiran dan kewangan LMNS. Manakala Pengarah sedia ada diletakkan sebagai Kurator Kanan (S44) yang bertanggungjawab di dalam bidang pemuziuman dan konservasi. Manakala Kurator (s41) diletakkan di bawah pentadbiran Kurator Kanan. Saya berharap YB Dato’ dapat meluangkan waktu untuk melawat semua muzium pada bila-bila masa tanpa memaklumkan kedatangan YB Dato’ terlebih dahulu. Lihat bagaimana keadaan setiap muzium. Lawatan YB Dato’ bukan ingin mencari salah sesiapa tetapi untuk mencari cara bagaimana penambahbaikan boleh dilakukan. Insya Allah, saya yakin dengan pengalaman YB Dato’, pengurusan LMNS akan bertambah baik.
2. Perkukuhkan Unit Adat Perpatih
Sebagai sebuah negeri yang mengamalkan Adat perpatih, Unit Adat Perpatih perlu diperkukuhkan. Unit ini perlu berdiri sendiri sama ada sebagai yayasan, lembaga atau diperbadankan seperti IKSEP, Yayasan Warisan Johor, PADAT dan ISMMA. Buat masa sekarang unit ini tidak boleh bertindak dengan bebas kerana ia terletak di bawah pengurusan LMNS. Adalah tidak wajar sebagai sebuah unit yang menumpukan kepada adat dan warisan diletakkan di bawah pentadbiran muzium. Ini menyebabkan pentadbiran LMNS menjadi kelam kabut kerana terlalu banyak perkara yang ingin dilakukan. LMNS harus menumpukan ‘core business’ sebagai muzium. Negeri Sembilan perlu mempunyai satu agensi yang menyeliakan tadbir adat dan warisan Negeri Sembilan bagi tujuan dokumentasi dan menjana ekonomi.
3. Wujudkan satu modul khas berkaitan Adat Perpatih.
Kerajaan negeri perlu mewujudkan satu modul khas untuk kakitangan awam di Negeri Sembilan terutamanya dari segi adat, budaya dan sistem pentadbiran tanah. Negeri Sembilan adalah unik jika dibandingkan dengan negeri-negeri lain kerana sistem pentadbiran adat dan pentadbiran negeri berjalan seiring. Modul ini boleh dibentangkan ketika kursus induksi umum pegawai dan kakitangan baru. Modul ini boleh memberi kefahaman asas kepada semua kakitangan awam di Negeri Sembilan terutamanya yang berkhidmat di daerah. Modul ini amat wajar kerana bukan semua kakitangan awam terutamanya PTD merupakan anak tempatan. Malah anak Negeri Sembilan ada yang tidak memahami sistem sosial masyarakat Negeri Sembilan. Modul ini bukanlah satu perkara yang mustahil kerana ia telah dilakukan oleh YTM Undang Luak Rembau, Dato’ Abdullah Dahan dan Dato’ Adnan Maah. Pada zaman pemerintahan YTM Dato’ Abdullah Dahan, semua pegawai sama ada Inggeris atau Melayu akan ditemuduga bagi mengetahui sejauhmanakah pemahaman mereka mengenai sistem sosial masyarakat Rembau pada ketika itu. Perkara ini juga berlaku ketika pemerintahan YTM Dato’ Adnan Maah, pegawai-pegawai yang baru berkhidmat di Rembau akan ditanya mengenai adat dan masyarakat di Rembau. Sekiranya ada yang tidak memahaminya YTM Undang Luak mengambil inisiatif memberi maklumat dan memastikan pegawai-pegawai tersebut benar-benar faham. Pemahaman mengenai Adat Perpatih dan sistem sosial masyarakat Negeri Sembilan akan membantu kakitangan awam di Negeri Sembilan beurusan dengan orang ramai terutamanya urusan tanah. Secara tidak langsung apa jua dasar kerajaan dapat disalurkan dengan baik dan teratur. Selaras dengan slogan “Rakyat Didahulukan, Pencapaian Diutamakan”.
4. Penambahbaikan Akta Muzium 1956 Pindaan 1992
Penubuhan Lembaga Muzium Negeri Sembilan adalah berdasarkan kepada Akta Muzium 1956 Pindaan 1992 berkuatkuasa 17hb Disember 1992. Akta ini terlalu ringkas dan tidak menyatakan apakah fungsi LMNS secara terperinci. Akta ini perlu diperbaharui dan satu enakmen atau akta baru berkaitan pemuliharaan perlu diwujudkan bagi memastikan warisan Negeri Sembilan dapat dipulihara dengan baik. Jika dibandingkan dengan Melaka, negeri yang berjiran dengan Negeri Sembilan mempunyai enakmen yang cukup jelas dan terperinci bagaimana penjagaan dan pemuliharaan warisan dan monumen yang terdapat di seluruh Melaka. Saya berharap YB Dato’ selaku Pengerusi ALP dapat mencadangkan atau menyediakan kertas cadangan agar satu akta atau enakmen baru boleh diwujudkan. Saya amat memahami untuk melaksanakan atau mewujudkan sesuatu akta mengambil masa yang lama dan perlu kajian terperinci. Apa jua keadaan, sekurang-kurangnya ada satu inisiatif kerajaan negeri memastikan warisan dan monumen Negeri Sembilan dijaga. Ini secara tidak langsung memberikan nilai tambah terhadap keunikan yang ada di Negeri Sembilan agar dapat menarik minat pelancong datang ke Negeri Sembilan. Ketiadaan enakmen pemuliharaan menjadikan LMNS bahan lelucon apabila Pengarah LMNS membicarakan mengenai usaha memulihara rumah lama dan monumen yang terdapat di Negeri Sembilan. Saya berharap YB Dato’ benar-benar serius di dalam usaha memastikan adat dan warisan kekal buat generasi yang datang.
5. Return of Investment
Di dalam pengurusan organisasi sama ada agensi kerajaan mahupun swasta, setiap aktiviti yang dirancang, perlu ada satu kajian mengenai Return of Investment dijalankan. Ia bertujuan memastikan objektif aktiviti tercapai di mana penganjuran bukan sekadar “melepaskan batuk di tangga”. Di samping itu, ia mengelakkan pembaziran dari segi tenaga kerja, kewangan dan masa. Oleh yang demikian, program atau aktiviti sepanjang tahun perlu disenaraikan. Setiap aktiviti perlu dikaji agar ia menepati dan selari dengan agenda kerajaan persekutuan dan negeri. Kegagalan menyediakan Return of Investment menyebabkan tiada satu mekanisma untuk menentukan keberkesanan program yang dianjurkan. LMNS seharusnya menyediakan apa perancangan yang hendak dilakukan sepanjang tahun 2013 agar tenaga kerja yang dioptimakan, kewangan tidak disalahgunakan dan promosi boleh dijalankan dengan terancang.
6. Promosi
Apabila program sepanjang tahun telah disediakan, promosi perlu dijalankan secara agresif bagi memastikan maklumat tersebar dengan luas. Promosi yang tidak sekata menyebabkan ada muzium yang tidak mendapatkan pendedahan. Bagi mengatasi masalah ini, LMNS perlu menyediakan seorang Pegawai Perhubungan Awam yang benar-benar mahir dan mengetahui setiap aktiviti yang dijalankan. Pegawai ini harus memahami sejarah dan adat budaya masyarakat di Negeri Sembilan di samping mempunyai hubungan baik dengan media perdana dan juga blogger. Beliau juga perlu memastikan apa jua aktiviti yang dijalankan oleh LMNS akan dipaparkan di dalam Facebook dan juga laman sesawang LMNS. Bagi memastikan keberkesanan kewujudan Pegawai Perhubungan Awam, individu yang dilantik perlulah seorang mempunyai latar belakang pendidikan yang baik, berpengetahuan, beretika, berhemah dan bukannya dilantik dari kalangan Pekerja Rendah Awam dan Pekerja Awam Rendah. Sebagai PRO, penampilan, budi bahasa dan integriti merupakan kunci kejayaan sesuatu agensi.
LMNS harus menggunakan semaksima yang mungkin media baru seperti facebook, laman sesawang, twitter, you tube, dvd dan lain-lain media sosial bagi mempromosikan aktiviti, institusi adat, institusi diraja, sejarah dan warisan masyarakat Negeri Sembilan. Secara tidak langsung, ia boleh merungkaikan salah faham masyarakat terhadap Adat Perpatih di Negeri Sembilan.
7. Penjanaan Ekonomi
Selaras dengan penyediaan Return of Investment, apa jua aktiviti yang dijalankan boleh menjana ekonomi kepada Kerajaan Negeri sama ada pelancong, penyelidikan dan pelaburan syarikat luar. Penganjuran aktiviti yang bermutu tinggi menarik minat orang luar datang ke Negeri Sembilan. Oleh yang demikian, setiap kajian yang dijalankan oleh LMNS perlu dikomersialkan walaupun hanya buku poket setebal 20 muka surat.
YB Dato’,
Sekali lagi saya memohon kemaafan sekiranya surat ini mengambil masa kesibukan YB Dato’. Saya ingin tegaskan sekelian kalinya, saya tidak mempunyai sebarang masalah peribadi dengan Pengarah LMNS. Apa yang saya lakukan hanyalah kerana sayang saya, cinta saya dan minat saya di dalam usaha memastikan adat dan warisan saya kekal untuk tatapan anak cucu saya. Saya tidak pernah kecewa apabila nama saya diketepikan oleh Pengarah LMNS di dalam apa jua aktiviti anjuran LMNS. Tindakan kebudak-budakan Pengarah menganggap sesiapa yang keluar minum dengan saya sebagai penentang dan talibarut membocorkan rahsia LMNS. Sehinggakan kedatangan saya ke LMNS amat dicurigai. Paling melucukan mana-mana kakitangan LMNS yang ingin menjalankan kajian dan saya merupakan sumber primer, kajian tersebut akan ditolak tanpa sebarang alasan. Saya ingin ulangi bahawa saya tidak pernah mengambil kesempatan untuk mencari salah sesiapa di dalam LMNS. Kedatangan saya ke LMNS sekadar untuk berbincang dan bertukar pandangan dengan rakan-rakan apabila saya mendapat maklumat baru mengenai sejarah Negeri Sembilan. Manakala permalasahan LMNS yang saya nyatakan hanyalah isu-isu pokok yang telah sedia maklum berdasarkan pemerhatian dan pengalaman saya di samping perbincangan bersama rakan-rakan saya yang pernah terlibat dengan LMNS. Saya telah melibatkan diri saya dengan LMNS sejak Pesta Persukuan Adat Perpatih yang pertama maka saya memahami dan mengetahui apa jua isu yang berlaku di LMNS. Pengarah LMNS begitu fobia dengan nama saya sehinggakan beliau tidak mahu mendengar nama saya disebut di hadapan beliau.
Persoalan yang saya kemukakan merupakan persoalan-persoalan yang pernah saya kemukakan kepada Pengarah LMNS. Malangnya, beliau seorang yang ego dan tiada pendirian. Apa jua perlaksanaan tidak sama apa yang dibincangkan. Saya telah beberapa kali menawarkan untuk mengadakan perbincangan secara terbuka. Pelawaan saya dipandang sepi di mana Pengarah LMNS menganggap saya tidak mempunyai apa-apa sama ada dari segi jawatan dan nama. Bagi saya, ia tidak menjejaskan fokus saya. Rangkaian maklumat saya melangkaui sehingga Belanda, Indonesia, United Kingdom, Australia, Singapura dan beberapa buah negara lain. Semuanya saya lakukan dengan usaha saya tanpa memohon mana-mana agensi kerajaan. Saya amat beruntung kerana mempunyai rakan-rakan yang sentiasa membantu saya di dalam usaha mengumpul bahan-bahan sejarah berkaitan Negeri Sembilan. Malah tahun 2012, saya telah menerima beberapa jemputan untuk membentangkan kertas kerja di dalam seminar anjuran beberapa IPTA.
Apa jua keadaan, saya sentiasa mendokong setiap aktiviti yang dijalankan oleh LMNS. Saya akan mempromosikan setiap aktiviti yang dijalankan oleh LMNS walaupun dengan hanya dimaklumkan secara lisan. Ia adalah menjadi tanggungjawab saya memastikan aktiviti yang berkaitan sejarah, warisan dan adat tempat kelahiran perlu ditonjolkan walaupun tanpa diminta.
YB Dato’,
Isu integriti bukanlah satu isu yang kecil. Ucapan awal tahun 2013, YAB Perdana Menteri menyentuh mengenai integriti. Ketua Setiausaha Negara, Dato’ Sri Dr. Ali Hamsa juga turut menekankan isu integriti di kalangan kakitangan awam. Malah, di dalam Perhimpunan Bulanan SUKNS yang pertama 2013, YAB Menteri Besar amat serius dengan isu integriti. Kakitangan awam merupakan ‘front liner’ kepada kerajaan. Apabila ‘front liner’ tidak mampu menunjukkan contoh yang baik, orang ramai akan melihat keburukan kerajaan secara keseluruhan. Jangan biarkan masalah integriti ini menghantui kerajaan yang sedia ada. Harus diingat, kebiadapan, keegoan, kesombongan dan meninggi diri merupakan penentu arah tuju pucuk pimpinan pasa masa yang akan datang. Orang ramai tidak dapat membezakan apa yang dikatakan “penggubal dasar” dan pelaksana dasar”. Apa sahaja kesilapan yang dilakukan oleh pelaksana dasar, penggubal dasar akan menerima habuannya. Kesilapan yang dilakukan oleh pelaksana dasar akan menyebabkan penggubal dasar menerima hukuman apabila tiba masanya. Janganlah hanya disebabkan agensi kerajaan tidak berintegriti, kita akan berputih mata tanpa menyedari kita telah hilang sesuatu.
Akhir sekali, saya mengucapkan ribuan terima kasih di atas kesudian YB Dato’ membaca surat saya. Saya bersedia untuk berbincang dengan pihak YB Dato’ atau mana-mana pihak demi untuk memartabatkan dan meningkatkan nilai warisan dan sejarah Negeri Sembilan.
Kerjasama YB Dato’ amat saya hargai.
Sekian, terima kasih.
Yang benar,
Langgan:
Catatan (Atom)
Solat Sunat Tahajjud Yang Betul Dan Lengkap
Solat Sunat Tahajjud Yang Betul Dan Lengkap Solat Sunat Tahajjud adalah solat malam yang dilaksanakan setelah bangun tidur, afdalnya dibua...
-
Solat Sunat Tahajjud Yang Betul Dan Lengkap Solat Sunat Tahajjud adalah solat malam yang dilaksanakan setelah bangun tidur, afdalnya dibua...
-
By Shahmuzir Banyak ayat-ayat di dalam al-Quran telah memberitahu kita siapakah ALLAH dan bagaimanakah sifat-sifat ALLAH. Di dalam tulisa...
-
Artikel "Biografi Khalid bin Walid" adalah bagian dari seri "Kisah Sahabat NAbi Muhammad SAW" Khalid bin Walid radhiya...